Minggu, 04 September 2016

Marintan AM - Mas Mbul - Part 1

Siang itu Marintan asik rujak party bertiga Ike dan Sumeng. Kedua sahabat Marintan ini lugu dan masih kelas 1 SMU. Keduanya tuh selalu kagum saat mendengar kisah drama kehidupan yang kerap melanda Marintan.

"Kak Meri keren bingit deh, bisa dugem sampe pagi, emang Ayah kakak gak marah ?", Tanya Ike sambil mengunyah mangga.

Marintan tersenyum bijak, "Ayah tuh gak bisa marah sama akyu, secara akyu walo suka main tapi kerjaan beres", Marintan menjawab pertanyaan Ike dengan berdusta lapis 3. Aslinya jelas Ayah ngamuk ada anak gadis pulang pagi.

Tiap kali kena amuk, Marintan selalu beralasan habis antar barang dan sumpah mati Ayah gak percaya semua keterangan itu.

Sumeng memandang kagum, "Wah kak Mer gaul abeez ya ? Kayanya kakak sering nongki di Royal ya ?"

Marintan sesak dadanya, bukan karena kegemukan lho, tapi karena bangga. Didakwa gaul baginya adalah prestasi. "Ah kakak cuma nongkrong tipis tipis kok, kakak tuh dah bosen deh gaul gitu, pengen lebih fokus belajar masak biar jadi mantu idaman", Ujar Marintan sambil asik memotong kedondong  ke 10

"Wowww kerennya, kak ? Ajari aku gaul ya ? Aku pengen eksis kaya kakak deh", Jerit Ike penuh harap.

Tiba - tiba Sumeng bicara, "Kak ?!! Liat efbe kakak deh, ih temen kakak kok jahat semua sih ?"

Marintan buru - buru membuka HP dan dia melihat status yang ditulisnya semalam sudah penuh komentar. Status itu berbunyi, "Hari kedua bersama Mas Mbul, cukup nongkrong tipis tipis di Royal. Mau pulang tapi takut kangen jadi aku nongky aja deh ya. Mas Mbul kamu nakaaaal ya dari tadi sunkit pipi aku terus, awas ya bedakku luntur"

Disitu ada Bing An yang sepertinya judes, "Sunkit apaan ? Lha wong kamu nongkrong sendirian koq"

Ada juga Liana Lee Lee yang bawel bikin sepet mata, "Macaciiihhhh, sama setaaaannnnnn ?????"

Atau si Setia Rina, "Gak ada foto hoax !!!"

Juga si Levin Sandra, "Heh aku dulu Satpam situ ! Mana foto lainnya, kok cuma kreseknya yang difoto ?"

Membaca semua itu Marintan hanya berusaha tawaqal pada Tuhan yang maha esa, "Babah ! Asli pada kepoh deh", Ujar Marintan sambil asik makan rujak jilid 3

"Ihhh kakak sabar banged ya ? Kalo aku dah nangis tuh digituin", Ujar Ike makin kagum.

Marintan bersendawa panjang lalu bicara, "Resiko orang cantik ya gini selalu dikomentarin, mangkanya akyu selalu jaga sikap dek"

Sumeng langsung nyamber, "Kakak tuh cantik kaya Fathin lho". Dan ucapan asal asalan itu dikuping Marintan menjadi begitu sakral.

"Hmmm pantesan ringtone Mas Mbul lagu 'Memilih Setia', lha wong aku mirip Fathin", Batin Marintan seolah baru aja memecahkan kode rahasia FBI.


*****

Siang itu Marintan sudah memoles wajahnya dengan riasan tebal, walo naik motor bukan berarti gak bisa dandan cantik. Marintan juga memakai jilbab warna hijau lumut  dan baju kembang kembang warna kuning. Celana skiny jeans warna pink muda mengukuhkan Marintan bagai Es Oyen raksasa. Tapi bagi Marintan, itu pemilihan warna cantik bagaikan musim semi di Eropa. 

Mas Mbul ini konon mengaku berprofesi sebagai seorang Kontraktor, mobil Suzuki Carrie tahun 82 siap membawa kemanapun ia mau, walo jarak 10 kilo harus ditempuh 3 jam, maklum mobil udah jompo.

Tapi Marintan gak ambil pusing, setidaknya kan dia bisa berduaan sama ayank. Siang nan terik khas Surabaya tak menghalangi duo jumbo bakal memadu kasih. Mas Mbul sudah menunggu di depan gang, dia pake jaket kulit warna kuning kunyit dan celana jeans sobek sobek. Mas Mbul ini beratnya 114 kg dan nafasnya boros berasa niup mikrophone kelurahan, 'Ngiikkk brrroooooooth ngiiikkk kkkroookk"

Marintan menitipkan motornya di Lava Mart dipinggir jalan. Ia sering beli camilan disitu jadi kenal sama pegawainya.

"Hayooo mikirin akyu ya ?", Sapa Marintan dengan suara empuk.

Mas Mbul sok cemberut, "Iyalah ay, aku tuh takut, takuuuut banged kamu digodain orang". Ujar Mas Mbul membuat Marintan tersipu manja.

Tak lama mereka sudah meluncur dijalanan, radio mono di mobil tua itu mengumandangkan suara Fathin yang entah kenapa jadi sember gitu deh. Marintan pun ikut berdendang sembari membayangkan dirinya ada diatas panggung.

"Inilah akhirnya harus kuakhiri
Sebelum cintamu semakin dalam
Maafkan diriku memilih setia
Walaupun ku tahu cintamu lebih besar darinya"

Mas Mbul mencubit manja pipi Marintan sambil berkata, "Kamu tu gemesin bingit siiihhh, eh ay ini bensinnya tiris lhooo"

Marintan rasanya pengen mental lanjut koprol disepanjang Jalan Basuki Rahmat, gila aja dipuji cowok idola. Dan selanjutnya Marintan menyerahkan duit satus ewu gae ngisi bensin.


******

"Ay ? Kamu gak lapar ?", Tanya Mas Mbul dengan mesra.

Marintan menjawab dengan suara semanis madu, "Mas lapar ? Mau makan apa ?"

Mas Mbul udah gak jawab, dia tuh langsung ngibrit ke Penyetan Mbah Sur yang berjarak 15 meter dari tempat mereka parkir. Tanpa ba bi bu be bo Mas Mbul langsung pesen nasi 3 piring, Bebek, Ikan Pe dan Es Sinom jumbo 2 gelas.

5 menit kemudian Marintan sampe dan melendot dengan manja sambil berbisik, "Ihhh nakal, kamu bikin aku jadi gemuk ... Nakaaaalll".

Mas Mbul tersenyum tipis, "Ay ?! Itu aku baru pesen buat aku aja? Aku kan gak tau kamu mau makan apa", Sahut Mas Mbul sambil mulai makan dengan garang.

Marintan akhirnya memesan Ikan Lele 2 trus Bebek Goreng 2 dan Es Sinom 3. Mas Mbul heran dan bertanya dengan mulut penuh makanan, "Ay ?! Ka ... mu kok mmpphh egghh mpphhh", Suara Mas Mbul jadi blebeg karena mulutnya penuh.

Tapi bukankah cinta gak butuh kata kata ? Marintan memahami maksud Mas Mbul, "Ay, aku lagi diet mangkanya gak makan nasi, no cabo !"

Mas Mbul melotot ? Cabo ? Kok mesum gitu sih ? Asli dia bingung, dia pun kumur kumur pake aer sinom trus ditelan dan molai lanjut makan. Aslinya si Marintan mau bilang carbo.

"Udah mainstream deh diet cuma makan buah, bagi aku asal gak makan nasi aku lho bisa seksi", Ujar Marintan seolah paham kalo Mas Mbul bingung.

Selama 7 hari Marintan off dari jasa kurir, Mbak Wahyu Maya sampe pusing lantaran orderan gak ada yang antar.

"Intan ? Kamu sakit ? Kok off ? Ini kakak banyak pesenan lho ?", Tanya Kak Wahyu dari telepon.

Marintan berbicara dengan lembut, "Akyu sehat kak ?! Tapi ini ada Mas Mbul calon imam akyu, dia jauh jauh dari Purbalingga buat nemuin akyu, biasalah cowok suka galau kalo jauh dari akyu", Marintan terkikik nyaring bagai sundel bolong dan kak Wahyu menutup telpon tanpa bicara lagi, dia pasrah. Lek urusan cowok, Marintan rela gak berurusan sama duit.


******

"Intan ? Mamah pinjam uang 50.000 ya ? Ayah pulange malam, ini mau beli jajan buat adekmu", Ujar Mamah sambil memakai kerudung.

Marintan yang lagi tiduran didepan TV langsung menjawab, "Aku lho gak ada duit Maaaahhh ...."

Bu Asih jelas jengkel, "Kamu kok perhitungan banged ? Malam lho diganti !".

Marintan tanpa ragu menjembreng dompetnya, "Iki lho Maaahhh, kosong ! Lapo seh aku pritungan",

Bu Asih bukannya diem tapi malah tambah jengkel, "Lho ! Kamu ngurir duitnya kemana ? Kamu kemanain Tan ? Tiap hari alasannyakan antar barang ?"

Marintan gak nyaut, dia koprol ke kamar mandi, sok sakit perut. Duit Marintan memang ludes, selama Mas Mbul di Surabaya, semua Marintan yang bayar. Mas Mbul bilang kalo ATM-nya kebawa sama adeknya ke Arab.

Dan ini hari terakhir Mas Mbul ada di Surabaya. Mas Mbul pengen belanja oleh - oleh dan demi itu, Marintan dari pagi sampe siang jadi setan jalanan alias ngebut kirim aneka barang. Muka Marintan sampai berminyak dan tambah hitam, riasan bubar, jilbab lepek pokoknya amburadul demi membahagiakan Mas Mbul tercinta.


******

Marintan udah dandan cantik dengan busana kaya warna dan kok ya Mamah pas nongol. "Tan ? Mau kemana lagi ? Kok kelayapan terus ?"

"Nggg anu Mah, aku mau antar barang ke kostan Ce Bing An", Jawab Marintan asal asalan.

Bu Asih alias Mamah jelas gak yakin, "Antar barang kok pake bulu mata palsu segala ? Intan lek kamu banyak bohong tak kruwes lho ya lambemu"

Marintan cemberut, matanya kedip kedip bukan karena mau nangis tapi karena matanya perih, dia tadi pake mascara ketebelan. Dan tak lama Marintan sudah ngebut menyongsong cintanya.

Saat ketemu Mas Mbul, mata Marintan sudah resmi berair. Mas Mbul molai sok perhatian, "Ay ? Kok mata kamu berair ? Belekan ya ?"

Marintan ngelendot manja sambil berbisik, "Akyu tadi dimarahi Mamah, soale aku iki cantik, Mamah lebay takut aku digoda cowok cowok", Marintan berdusta habis - habisan.

Mas Mbul memeluk erat, "Ih kamu bikin aku takut dek ! Gimana lek kamu direbut cowok lain". Marintan menyeringai manja sambil ndusel dada Mas Mbul yang berlemak dan  Mas Mbul nyaris kejengkang dipinggir jalan Genteng.

Tiba - tiba ...





To be continued



3 komentar: