Kamis, 08 September 2016

Marintan AM - Ya Ya Ya

Memiliki sahabat yang selalu setia membenarkan semua tingkah laku kita, sejatinya berbuah kerugian. Ini yang dialami Marintan. Ike dan Sumeng ibarat kompas yang rusak, malah bikin Marintan makin dalam  tersesat ketengah hutan rimba kemudian dikejar gorila dan berakhir dimakan macan sama komodo.

"Kak Mer gimana kabar si Oby ? Itu tu gebetan baru kakak", Tanya Ike di suatu sore.

Marintan tersenyum, matanya asik jelalatan seolah dia mendadak ada di alam lain, alam percintaan yang bikin menggelinjang. Jadi Oby ini anak SMU, pantaran Ike sama Sumeng, nyaris 17 tahun dan cowok ini diciduk Marintan dan disimpan di hatinya secara nggak sengaja.

Waktu itu Marintan harus antar Nasi Goreng Kari buatan kak Wahyu yang salah satunya ke alamat rumah si Oby dikawasan Golf Avenue Somerset. Oby yang labil ini sudah lapar berat dan akibatnya tiap saat Marintan ditelpon. Suara ngebas ala ala Al Ghazaly menyentak relung hati Marintan yang penuh luka.

Suara itu seolah langsung memoles segala koreng cinta direlung hati Marintan. Dan Marintan langsung memperlambat laju motornya, sengaja dilama lamain, dia kecanduan denger suara Oby. "Kak, masih jauh ya ? Perut aku dah sakit nih", Kata Oby dengan lesu.

"Sabar ya sayang, ini kakak udah ngebut lho, 20 menit lagi ya", Ujar Marintan dengan suara merdu. Jangan salah, saat ditelpon, suara Marintan emang beda, mirip penyiar.

Hingga perjalanan yang harusnya 30 menit itu molor jadi 90 menit dengan panggilan 27 x dari Oby. Dan saat tiba di rumah Oby yang megah, Marintan rasanya pengen nyeret Oby ke Penghulu, tajir bok !

Mercedes S 320 nongkrong, Alphard juga ada dan juga sebuah Mini Cooper. Rumah itu lengang. Lalu muncul Oby dari pintu utama. Kulit putih, wajah ganteng dan langsung merajuk, "Kak ! Kok lama sih ? Aku dah mau mati tauk".

Marintan rasanya mau pipis, suara itu beneran napsuin dan ia segera melakukan aksi, "Ihh jangan ngambek donk, ini kakak udah dateng. Eh kamu sendirian ?".

Oby menjawab, "Iyalah, Mami sama Papi ke UK, pembantuku kawin lari sama Satpam seminggu lalu, jadi aku sendirian deh"

Marintan sok peduli, "Sabar ya cakep, nanti bobok biar kakak yang nemenin, eh maksud kakak ayo makan sekarang sambil kakak temenin".

Oby ternyata baru tahun ajaran ini ada di Surabaya, tadinya sempat tinggal sama Oma-nya di Singapore yang kini sudah tiada, jadi Oby yang anak tunggal balik ke orang tuanya. Oby makan dengan lahap, Marintan menatap dengan napsu memuncak sampe ubun ubunnya panas, "Cuk ! ganteng puol rek", Ujar Marintan dalam hatinya. Tapi sikap sok akrab itu tidak sia sia. Oby lupa kalo Marintan ini baru dikenalnya dan tugasnya sebatas antar pesanan.

Sementara Marintan pura pura lupa kalo dia masih harus antar ke 4 alamat lagi, "Babah ! Urusan hati nomer siji", Bisik setan di kuping kiri Marintan dan malaikat yang menyuruh Marintan segera berangkat langsung kalah.


*****

Sejak hari itu Marintan merasa dia sudah dimiliki Oby. Tiap hari dia antar makanan walo Oby gak pesan apapun. Ortu Oby masih pulang 2 minggu lagi, dan ini kesempatan buat memikat Oby nan labil. Oby jelas senang senang aja, baju ada yang nyuci, makan tinggal mangap, rumah ada yang beresin. Dan Marintan baru tau disalah satu ruangan dirumah itu ada mini studio. Oby hobi ngeband sambil nyanyi.

Suatu siang Ike dan Sumeng datang ke rumah Oby atas suruhan Marintan. Kedua sahabat Marintan jelas makin kagum pada 'guru' gaul mereka. "Wah Kak Mer beneran asli keren bisa kenal anak orang kaya", Ujar Sumeng sambil mendorong motor bututnya kedepan garasi.

Marintan tersenyum bangga, "Ah kamu bisa aja, temenku rata - rata orang kaya, jadi aku dah biasa sih. Tapi jujur aja, aku agak bingung deh  sama Oby, tapi gimana ya ?".

"Maksudnya gimana, kak ? Kakak sukak sama dia ?", Tanya Ike 3/4 kepoh.

"Bukan gitu, kalo suka sih kayanya dia yang suka banged ke kakak,  lha tiap hari nelponin kakak, bosen juga sih tapi ya karna  lagi jomblo aja, mangkanya kakak jabanin walo dia bukan type kakak", Ujar Marintan 99 % ngibul.

"Eh itu kak yang namanya Oby ? Yang lagi fitness gak pake baju ?", Tanya Sumeng sembari melotot, "Ih badannya bagus banged".

Marintan dari tadi emang nonton Oby lagi fitness diteras samping, "Iya itu orangnya, dia suka gak pake baju, mangkanya kakak suruh kalian datang, ya kakak takut aja dia ngapa ngapain kakak, kadang orang napsu sama kita karena kecantikan kita bukan karena beneran cinta".

"Kakak emang pinter, walo cantik wawasannya luas, gak kaya si Ina tuh, cantik tapi bego dan murahan", Ujar Ike.

"Ina anak kelas sebelah ? Iya itu asli modal tampang aja", Lanjut Sumeng.

Oby keliatannya udahan, dia asik mengelap keringet pake anduk kecil. Dia bernyanyi pelan .... Lagu Galau-nya Al Ghazaly

Mau bilang cinta tapi takut salah
Bilang tidak ya ... Bilang tidak yaa
Mau bilang sayang tapi bukan pacar
Tembak tidak ya ... Tembak tidak yaa

Dan reaksi Ike sungguh lebay, " Kak Mer !! Itu dia bahas tentang kakak lho"

Marintan mendadak tegang dan fokus, "Maksud lo ??"

"Dia itu ungkapin perasaannya ke kakak lewat lagu, masak kakak gak sadar ?", Lanjut Ike dengan wajah seyakinnya umat.

"Yakin kowe ? Hmmm dia emang sering sih tiba - tiba nyanyi sebait lagu cinta dideketku", Jawab Marintan seolah mengingat beberapa kejadian.

Sumeng menimpali, "Kecuali kakak emang gak feeling sama dia, ya jangan ditanggepin".

"Oraaa yoooo, aku jelas suka banged, ya Allah koq aku lugu ya ? Ada cowok suka tapi aku gak sadar", Seru Marintan buru - buru. Dia lupa beberapa menit lalu dia ngibul bilang Oby bukan type-nya.


*****

Dan Marintan benar - benar fokus. Seperti siang itu saat Oby asik berenang di halaman belakang rumah, Marintan duduk di sofa rotan asik makan nasi merah satu tupperware sambil mengawasi gerakan Oby. Hingga Oby keluar dari kolam dan tiba - tiba menyanyikan lagu Naff.

Seharusnya dunia ini begitu indah
Seharusnya hidupku ini penuh bermakna
Takkan goyah jiwaku bila bersamamu
Takkan perih hatiku ini bila kaupun milikku
Seharusnya dunia ini milik kita berdua

Mendengar bait itu, jantung Marintan berdetak lebih cepat, bukan karena serangan jantung, tapi kaget, seolah ucapan Ike tempo hari, kini terbukti nyata, "Yah ... Mah ... Sebentar lagi kalian menimang cucu, akhirnya aku ketemu cowok yang serius sama akyu, walo masih ABG", Gumam Marintan sambil senyum senyum penuh arti.

Dan sejak itu Marintan makin sok akrab sama Oby, bahkan kadang dia belagak pusing kurang darah hingga Oby merangkul dan menuntunnya supaya duduk di sofa merah di ruang keluarga.

"Kakak pusing ? Kakak kecapean ngurir deh kayanya", Tanya Oby dengan wajah cemas.

Marintan makin lebay, "Aduh akyu gak kuat nih, mau pingsan", Ujar Marintan dengan suara sok lemah. Dalam hati dia melanjutkan, "Pingsan dalam pelukmu sayang".

Oby kabur ke dapur membuat teh manis dan buru - buru membawa ke ruang keluarga, "Kak, minum teh manis anged nih, biar darahnya stabil lagi", Ujar Oby sambil menyodorkan gelas teh.

Marintan pura - pura lemah, Oby akhirnya menyangga kepala Marintan dengan lengan dan Marintan kesempatan menyenderkan kepalanya ke dada Oby sambil meneguk teh yang dipegang Oby dengan tangan satunya. "Cuukkk lagi iki aku isok nyender karo cowok keren", Jerit Marintan dalam hati, jeritan bahagia penuh gairah.

Sayang adegan paling mesra dalam sejarah hidup Marintan itu harus berakhir, teh-nya amblas ! Marintan meneguknya terlalu cepat ! Kampretttt.


******

"Kak !! Sabtu aku manggung, ada Kontes Musik Remaja, datang ya", Teriak Oby saat Marintan datang membawa makan siang untuk Oby.

Marintan sangat merasa special, diundang sama calon imam ? Ih wow bingit, sekalian biar semua orang tau siapa Marintan, si putri yang selama ini sering di bully. "Ah pasti kakak datang donk sayang, kamu pasti paling keren deh diatas panggung".

Dan Marintan tak lupa pamer pada Ike dan Sumeng, keduanya menjerit histeris karena bahagia, lebih bahagia karena Marintan mengajak mereka juga, "Tapi kalian harus dandan ya ? Nanti kakak yang make up kalian". Ike dan Sumeng gak sabar datang ke acara heboh dan memakai make up, selama ini mereka taunya cuma pake bedak dingin doank.

Dan Sabtu itu pun tiba, Marintan memakai leggings motif bunga, sepatu boots sebetis, kemeja jeans dan jilbab warna ungu. Bertiga Ike dan Sumeng mereka datang ke JX Expo dimana acara digelar.

Pengunjung memadati gedung itu, tapi Marintan bisa berdiri dibaris kedua dari panggung. Ingin rasanya bisa memamerkan peristiwa ini ke Bing An, Liana, Saru, Ratna Senja  dan lain - lain yang hobi ngebully dirinya. Mereka harus tau Marintan gak main - main dalam memilih cowok.

"Kak Mer, tau gak Oby mau nyanyi apa ?", Tanya Sumeng setengah berteriak karena ruangan itu berisik.

"Gak tau, tapi pasti bagus deh kalo ayank nyanyi", Jawab Marintan dengan lantang.

"Mau bilang apa ya dia ke kakak lewat lagunya", Sambung Ike seolah penasaran.

Dan acara dimulai, semua senang. Hingga saat akhirnya Oby tampil, Marintan paling heboh. Intro lagu Gigi berjudul Ya Ya Ya langsung memenuhi gedung. Semua asik bergoyang. Dan bait bait lagu jadi begitu sangat penting disimak bagi Marintan.

Akulah sempurna
Akulah idaman
Aku yang kau cari
Aku yang penuhi
Kau tau semua itu
Kau pun tlah merasakannya
Kau pun tlah mengakuinya
Terima saja terima

( 5 cewek di kiri depan Marintan meliuk liuk dengan seksi, Marintan curiga, "Apa mereka pikir kata - kata itu buat mereka ?" )

Menunggu itu bosan
Bosan yang memusingkanku
Coba saja kau merasakan
Terima saja terima

( 3 cewek di kanan Marintan berjoget riang, Marintan makin was was, "Hmmm ini wedok kemayu koyoe yo GR ... Dikiro Oby ngomong gae awake" )

Apa sih yang kau tunggu
Apa sih yang kau mau
Langsung saja
Coba katakan ya coba katakan ya
Coba katakan kau setuju

Kau pikir aku santai
Kau pikir aku sabar
Langsung saja
Coba katakan ya coba katakan ya coba katakan yaaa

( 2 cewek bercelana pendek merapat ke bibir panggung sambil menjerit memanggil nama Oby, Marintan makin panas, apalagi bait bait lagu itu memang dia banged )

Marintan mendorong tubuhnya menembus barisan, asik sikut kiri kanan dan akhirnya dia mencapai tangga disamping panggung. Dia langsung naik dan lari bagai banteng menuju kearah Oby yang masih melanjutkan bait bait lagu. Marintan memeluk pinggang Oby dan bicara dengan ngos ngosan, "Iyaaa sayang, akyu setujuuuuu !!! Aku juga gak sabarrrrr", dan karena tenaga Marintan begitu dahsyat, Oby terjungkal jatuh dari panggung setinggi 2 meter.

Itu belum seberapa, Marintan yang ikut terjungkal jatuh tepat diatas tubuh Oby, Oby langsung pingsan dan Marintan dibawa ke Pos Satpam. Ayah ditelpon petugas dan akhirnya datang berdua Mamah.

Keduanya hampir tidak percaya saat Satpam memutar CCTV saat Marintan mengacaukan acara. "Astagfirullah Intaaan !!!!", Bentak Ayah.

"Kamu memang bikin malu orang tua ya !", Ujar Mamah setengah mendesis. Mamah menjambak jilbab Marintan dan menyeretnya ke parkiran.

Sampai rumah Marintan mendapat hukuman dari Ayah yang murka yaitu hukuman cliper yang sering dipakai saat penjajahan Jepang. Yaitu dijepit pake jepitan jemuran diseputar lemak perut hingga 24 jepitan jemuran. Marintan hanya bisa meraung raung karena tangannya diikat Ayah keatas tiang. Airmata mengaburkan pandangannya termasuk mengaburkan bayangan duduk di  pelaminan berdua Oby.




2 komentar:

  1. Wkkkkk pie cuk kui lho apes due batur ngomonge ceplos2 ditanggepi serius. Wes lah dilanjut 😃

    BalasHapus