Sabtu, 27 Februari 2016

Keluarga sentir ( Setengah Sentir ) - Tante Rus CLBK ( Cinta Lama Berantakan Kembali )

Ikhasur sudah 40 menit jongkok di depan tungku, badannya becek oleh keringat dan rambutnya awut awutan. Dia memasak mie instant hingga lembek. Itu aja belum cukup karena proses itu akan berlanjut dengan membiarkan mie itu dingin dan mekar hingga sebesar lintah.  Baginya itu enak dan bikin kenyang.

Tapi Ikhasur keliru, dia menuang sambel kecap botolan bukannya kecap manis. Akibatnya baru dua suap airmata dan ingusnya sudah membanjir dan meluncur dengan sukses kedalam mangkoknya.

Bunda yang baru saja memetik daun singkong buat lalapan, langsung kesal, "Khasur !! Kamu ini jorok ! Bersihkan dulu ingusmu atau tidak ada jatah makan siang"

Ikhasur jelas ngeri membayangkan saudaranya makan dan dia hanya jadi penonton. Ia salto ke kamar mandi dengan suara gedebukan.

Mamat yang baru saja main comberan nampak masuk rumah dengan wajah lapar. Ia melihat mie diatas meja, dan segera menyuap sesendok. Wajah Mamat berubah agak ungu, mie itu sangat asin. Mamat nggak tau aja di mangkok itu udah berkubang ingus Ikhasur.

*****

Didot mondar mandir dengan selendang hijau dan kemben hijau, wig panjang melengkapi tampilan pagi itu, dia kali ini merasa dirinya sebagai titisan Nyai Roro Kidul. Ia berkali kali memandangi wajah menornya dengan bangga, "Hmmm guweh memang cantik dan anggun, guweh pantas juara di Putri Indonesia", Gumam Didot sambil berkedip kedip mirip lampu sen.

Tiba tiba dia mendengar suara gemuruh, pas dia lihat ternyata ada Pingping jatuh duduk diruang tamu. Didot heran melihat Pingping yang posisi duduk dengan celana jeans yang dipakai sampe lutut aja. "Dot tulung Dot, aku make celana jeans tapi gak masuk eh aku kesrimpet"

Didot yang merasa cantik hanya mencibir dan pergi kerumah Jeliana yang nampak asik mengunyah, "Mak Jeli ada masakan apa, aku mau beli", Ujar Didot dengan suara rendah, ia berusaha seanggun Putri.

Jeliana menjawab. "Ada nasi Krawu Dot, cuma 7 porsi lho"

"Aku mau satu !!!! Gak pake lama ya Mak", Jerit Didot lupa kalo dia lagi belagak jadi Putri.

Dalam hati Jeliana heran, kenapa Didot suka berbusana perempuan, kenapa orang serumahnya malah bangga sama Didot yang sempet terkenal diajang Faktor X, sungguh Jeliana gagal paham.

*****

Tiba - tiba dari semak - semak muncul si Wiwi yang nampak kumus kumus karena rela kepanasan 2 jam demi menanti saat - saat Didot jajan. "Dot ? Ini kamu ?", Ujar Wiwi sok kaget.

Didot menjeb, bibirnya mirip paruh bebek. "Emang ada masalah ???", Ujar Didot setengah nyolot.

Wiwi dengan kemayu duduk disamping Didot, "Asli ayu banget, keliatan mewah dan berkelas", Wiwi memuji setinggi langit.

Didot mendadak senyum, "Benarkah Fulgoso ? Cubit aku biar aku tau ini nyata"

Wiwi menampar Didot sambil bicara, "Aku pikir kamyu Kezia ( Putri Indonesia ) miriiiip bingit Dot", Ujar Wiwi penuh dusta. Lha secara umum aja Didot buluk dan Kezia putih, belom yang lain - lain.

Didot dadanya sesak, disangka model itu dia udah kebal tapi dikira Putri Indonesia ? Ini bener - bener kebahagiaan 7 tikungan 17 tanjakan dan 170 dermaga. Tanpa ampun dia berteriak, "Mak Jelllll itu Nasi Krawu-nya satu lagi ya !!! Yang enak dan porsi jumbo buat Sista akyu"

Wiwi tersenyum manja, dalam hati dia bersorak. Gak sia - sia berjemur diantara semak.

Nasi Krawu terhidang, Wiwi asik menampar pipinya sendiri, ia ingin memastikan didepannya memang ada makanan enak. Mbah Gunung kejam Wiwi jarang diberi lauk. Bila ikan ato ayam pasti Mbah akan filet dan tulangnya tidak dibuang tapi direbus dan itu jatahnya Wiwi.

Tiba - tiba Tekwan muncul sambil memainkan gitar dan bernyanyi. "Kau cantik hari Ini dan aku suka ... Kau lain sekali dan aku suka".

Wiwi langsung merepet, "Heiii !!! Gak ada uang receh, pergi kaa  .... Mmpphhh", Wiwi tiba - tiba gak bisa ngomong karena mulutnya diremes Didot.

"Teruskan Wan ... Nyai suka", Ujar Didot dengan suara manja.

Tekwan kembali menyalak, "Entah ada angin apa, Kau berdiri disana,  Berhenti aliran darahku, Kau menatap matakuuuu"

Didot mengusap sudut matanya dengan tissue, ia terharu. Lalu dia berteriak lantang, "Maaakkk satu lagi ya buat bro akyuuu".

Itulah Didot yang gila sanjungan dan selalu percaya semua puji pujian itu nyata adanya.

Suasana mendadak hening hingga muncul Pingping. Siang itu ia mirip Dipsy salah satu teletubbies dari 4 tokoh. Kaos panjang ketat, leggings dan kerudung serba ijo muda membungkus tubuh gempalnya.

Pingping langsung goyang sambil nyanyi lagu dangdut

ku takut-takut lagi
takut ketipu lagi
banyak yang janji sehidup semati
akhirnya ku sakit hati

bingung bingung tuk pilih yang mana
pilih yang tampan atau yang jutawan
mending pilih yang aman

cumi rebus calon suami rekening bagus
cumi rebus calon suami rekening bagus
cumi rebus calon suami rekening bagus
cumi rebus calon suami rekening bagus

Tanpa banyak bicara Didot sekali lagi berteriak, "Maakkk aer kobokan satu yaa"

Pingping langsung duduk dan dia memilih bangku didepan Didot. Ia tak sabar makan Nasi Krawu. Tak lama aer kobokan datang dan, Pyaakkk !!!!", Didot menyiram Pingping. Ia benci lagu dangdut dan liriknya  tak ada pujian untuknya.

"Dooottt ??!!! Aku kok disiram ?", Jerit Pingping meratap pilu.

Didot wajahnya bengis sambil meringis, "Kisanak ! Nyai benci lagu dan goyanganmu, pergilah sebelum akyu kempesin"

Pingping pun pergi sambil berlari dengan suara gemuruh. Debu tebal nampak bagai awan setiap kali ia menapak tanah.

*****

Tante Rusrus cemberut di teras sambil memangku baskom isi jagung yang siap direbus. Bunda juga di teras sambil mengupas bawang. "Rus ?!! Kenapa kamu kok cemberut ?"

"Temen lamaku mau datang, namanya Brambang Martono Mbak", Jawab Tante Rus sambil garuk - garuk kaki.

Bunda gak nyangka adiknya punya temen, "Lho didatengin temen kok cemberut ?"

Tante Rus mendengus, "Ada dua hal yang bikin akyu galau, pertama ini tanggal tua, mau nyuguhin apa ? Kedua Brambang dateng sama Mamah Suci yang cerewet itu lho Mbak"

Bunda memakan satu bawang mentah, ia pingin kacang tapi gak ada, "Soal suguhan biar aku utang sama Jeliana, trus kok Brambang kenal sama Ustadzah itu ? Trus kok kamu kesal ?"

Tante Rus mendadak tersipu, "Soal Mamah Suci ... Ia senior Brambang pas kuliah. Kalo Brambang itu temen SMU akyu dan akyu pernah cinlok Mbak pas ada tugas bareng"

Tiba - tiba Bunda Soka tertawa mirip Buto Ijo. "Hahahaha genit kali kau"

Tante Rus melotot, "Mbak ? Kok tau sih akyu jadi jauh sama Brambang gara - gara aku dikatain genit sama Sri Metani, anak Bu Kantin ?"

"Hah ? Maksud looo ??", Sahut Bunda berasa anak gaul.

"Jadi Sri bilang kalo aku genit, ya aku malu. Mbak kan tau akyu ini lembut dan sensitif perasaannya, jadi akyu lari dari bayang - bayang Brambang", Ujar Tante Rus dengan lebay dan PD

Bunda kini yang mendengus, "Bah ! Macam aku tak kenal kau sajanya", Bunda mendadak berlogat Batak.

Tante Rus melanjutkan kisahnya, "Akyu takut jatuh cinta lagi Mbak"

Kini Bunda resmi jadi jengkel, "Eh bisa gak kita ngobrol gak pake lebay ! Ya sudahnya besok pagi ku pesan masakan sama si Jeli, ngutang dulu"

Tante Rus melongo, "Lho ? Mereka datang 5 menit lagi Mbak !"

"Apaaaaa ??? Lima menit lagi Ah ah ah !! Lima menit lagi, Dia mau datang manjemputmuuuu ... Lima menit lagi ah ah ah, Lima menit lagi , Aduh aduh jadi salah tingkah", Jerit Bunda Soka.

Tante Rus nyamber, "Rambutku belum disisir,  Baju ku yang baru belum selesai dijahit. Malu ah malu ah malunya setengah matiiii. Mbak tolonglah, Tolong katakan padanya
Hari ini akyu sakit, Sakit gigi sakit perut, Juga sakit kepalaaaa"

Tiba - tiba kepala Mamat sama Ikhasur muncul dari jendela dan ikutan ngemeng, "Ma ma ma ma ma tolonglah, Suruh saja dia masuk
Aku mau pura-pura, merintih-rintih dikamar ...."

"Aduuuuuh rupanya dia tau ... Aku bersandiwaraaaaa", Lanjut Pingping yang baru datang.

******

Tante Rus bagai puber ke dua, ia duduk manis sambil mencuri pandang ke arah Brambang. Brambang ini seorang guru, tubuhnya tinggi gempal. Tante Rus nggak menyangka Brambang tetap membuat hatinya penuh taman bunga, bunga Amarilis.

Dan padang bunga itu mendadak hancur karena diinjak alayers yang kali ini berwujud Mamah Suci. "Rus kok mukamu merah ? Apa Brambang ini bau bawang ? Ehh mangsutku apa kamu jadi.perih ?"

Tante Rus yang mengaku sensitif dan lembut jelas malu berat. Dari dulu ia suka sama Brambang tapi sudah jangan bilang siapa siapa dan Mamah Suci gak peka.

"Mamah mulutnya mau aku pasangi renda ? Kok cerewet bingit", Ujar Tante Rus jengkel

"Rus ... Wajahmu memerah tapi kamu cantik", Kata Brambang dengan senyum semanis madu. Tante Rus rasanya KB alias Kaget Bahagia dan Mamah Suci tetep kepoh.

"Sik !!! Mbang kamu itu barusan jujur, basa basi apa sekedar ngomong ?", Tanya Mamah Suci.

Didot yang pasang aksi dengan gaya Nyi Roro Didot sok berbahasa asing sama Pak Brambang, "Còmo està usted ? ( koh-moh ehs-tah oos-tehd )"

"Còmo està matamu !! ( koh-moh ehs-tah matamu )", Jawab Pak Brambang sambil melempar Didot dengan pacul.

Setelah ganguan sudah pergi  Brambang kembali bicara ke Tante Rusrus, "Kamu awet muda Rus"

"Kamyu awet ganteng", Sahut Tante Rus sambil tertawa bahagia hingga matanya segaris. Dan disaat inilah gangguan utama datang, Mamah Suci baru sadar tas tangannya tertinggal di Warung Gudeg.

Tanpa ampun dia menarik Brambang untuk menemaninya kembali ke Malioboro. Brambang tak kuasa menahan Mamah yang tenaganya mendadak bagai Banteng dari Afrika, yang menarik Brambang dengan kecepatan 76 km/jam.

Tante Rus masih cekikikan dengan mata segaris hingga Bunda Soka menyadarkannya dari tawa tak bertepi. "Rus ? Tamunya mana ? Ini kopi baru siap".

Tante Rus berhenti tertawa, sosok Brambang sudah tak ada, hanya nampak Ikhasur, Pingping dan Mamat yang saling tampar berebutan makanan

1 komentar:

  1. Hahahayyy bakal kontinyud nih cerita, ngomong2 como esta itu apa yak artinya mas 😃

    BalasHapus